Project-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah strategi pembelajaran yang memberikan keleluasaan waktu dan langkah, daya dan otoritas kepada si pembelajar untuk melakukan usaha mandiri dalam memahami terhadap ilmu pengetahuan atau spesigik keterampilan secara mandiri sehingga mampu mempertunjukkan pemahaman yang komplit melalui hasil produk/layanan, kejernihan analisis, kemampuan berdiskusi dan beragam model presentasi. Pembelajaran Berbasis Proyek adalah sebuah metoda pembelajaran dengan pendekatan komprehensif kepada siswa, siswa berpartisipasi dalam sebuah proyek dan menerapkan kecakapan lintas subyek, lintas disiplin ilmu mulai dari Agama, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, dan Teknologi.
Pembelajaran Berbasis Proyek menyediakan peluang kepada siswa untuk belajar secara mendalam dan mendapatkan kecakapan abad 21. Pada prakteknya PBL sangat beragam tergantung pada tingkatan dan subyek bahasan dan proyek yang memiliki korelasi dengan kondisi ligkungan siswa, namun sebuah proyek harus memberikan derajat kebebasan untuk siswa menyuarakan suara dan pilihannya, sebuah proyek harus secara di tata secara telaten, dan di evaluasi untuk terus mengkaitkan dengan konteks akademik standar kompetensi nasional dan juga pada kecakapan abad 21 (seperti kreativitas, berpikir kritis, runut dalam manajemn kerja, kerjasama/collaboration, berkomunikasi dll) melalui pengembangan produk produk yg otentik berkualitas.
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah pendekatan yang sangat dinamis dalam mengajar dan belajar, di mana siswa mengeksplorasi permasalahan serta tantangan nyata di dunia yang nyata dan sesungguhnya, Secara simultan dia menciptakan kecakapan untuk menggabungkan dan mensikronisasi kecakapan lintas subyek dan kurikulum, ketika melaksanakan proyek dengan group yang berkolaborasi aktif. Dikarenakan Pembelajaran Berbasis Proyek penuh dengan inisiatif siswa dan pembelajaran yang terus berinteraksi, dia akan mampu menuai gagasan serta mengajak siswa untuk lebih mendalami subyek topik yang dia minati. Pembelajaran Berbasis Proyek juga merupakan sebuah perangkat yang sangat baik untuk mengintegrasikan beragam kecakapan multimedia dan TIK ke dalam aktifitas proyek sebagaiman dalam kehidupan nyata. Sebuah proyek akan dengan mudah mengakomodasi penggunaan komputer dan internet sekaligus juga pola interaksi lain yang berbasis digital, misalnya GPS, pengunaan kamera digital dan perangkat lunak pengolahan gambar atau filem dan lainnya baik dalam proses perencanaan, pelasksanaan, analysis dan presentasi hasil ke luar.
Riset menunjukkan bawa pembelajaran berbasis proyek, yang bertumpukan siswa aktif melakukan pencarian ilmu ini mampu memberikan retensi pengetahuan yang sangat tinggi, disamping terciptanya karakter percaya diri, mengambil initiative kerja serta kecakapan kolaborasi dalam prosesnya. Dalam usaha menyelesaikan proyek, siswa juga akan banyak mempelajari dan melakukan kecakapan berorganisasi dan riset, membangun komunikasi yang lebih efektif terhadap kawan dan orang dewasa , dan mampu bekerja dalam sebuah komunitas yang lebih luas.
Tujuan utama dari Pembelajaran Berbasis Proyek adalah untuk memberikan sebuah pembelajaran terstruktur dimana anak didik diberikan sebuah permasalahan nyata dan kemudian dapat mempertunjukkan peningkatan kecakapan pada beragam subyek melalui proses penciptaan, dan mempresentasikanya. Sebuah proyek yang dimotivasi oleh ketertarikan siswa dan dikembangkan dan dilaksanakan selayaknya seorang peneliti/insinyur/pengusaha professional di kehidupan nyata. Melalui proyek, kompetensi siswa mengenai konsep, teori dan kecakapan dapat dibangun hingga kedalaman tertentu. Pembelajaran Berbasis Proyek memperkenankan anak didik untuk berfikir dalam dan serta mempertanyakan secara kritis solusi solusi yang ada, maupun kaitan beragam topik yang secara khusus bersinggungan dalam sebuah proyek dan menciptakan pembelajaran yang bermakna untuk mereka.
Dari beragam literatur, diindikasikan bahwa sebuah Pembelajaran Berbasis Proyek yang efektif memiliki beberapa karakteristik antara lain
- pengemasan, dapat dikemas dalam projek harian, mingguan, bulanan atau tahunan, Dikemas dalam bentuk kerja yang open-ended, terbuka memberikan peluang pertanyaan dan tantangan yang bebas.
- mengajak siswa untuk bebas mengajukan permasalahan yang dia lihat, mendefinisikan secara runut permasalahan yang ada dan keluar dengan sebuah arget kerja yang akan dilaksanakan,
- Mengajak siswa untuk mau menghargai dan meneliti gagasan gagasan dan pertanyaan penting yang ada didalam benaknya
- membentuk kebiasaan proses berfikir dalam alam fikir siswa, kerangka proses inkuiri yaitu proses pencaharian keilmuan dengan memulainya dengan pertanyaan dan terus mempertanyakan solusi yang ada saat ini.
- mengambil inti permasalahan sebagai titik utama untuk diselesaikan
- merencanakan secara detil langkah yang direncanakan, melatih siswa untuk memiliki planning skill dalam mengelola proyek dan hidupnay kelak.
- Menciptakan penguasaan pengetahuan dan kecakapan yang diperlukan saja, tidak harus seluruh kecakapan harus dikuasai,
- Memerlukan pengggunaan Pemikiran Kreatif, kritis, kerjasama kolaborasi dan kemampuan mengolah informasi dalam meneliti mengambil kesimpulan yang tepat dan beragam jenis pola komunikasi sekaligus menciptakan konten informasi ilmu yang baru, yang lebih sesuai dengan penguasaan kecakapan abad 21
- Beragam cara yang disesuaikan dengan suara, pilihan kebutuhan dan minat siswa
- Dimotivasi oleh pengembangan produksi yang akan ditawarkan ke masyarakat dan dipresentasi kinerjanya oleh siswa secara mandiri ketimbang pemasukan materi informasi oleh guru semata,
Beragam masukan dan revisi pada masa proyek akan memberikan pengalaman pada siswa bahwa proses mencapai optimum produk itu berjenjang, dan proyek secara jelas menyambungkan ke dunia nyata serta permasalahan yang otentik.
21st Skill on Projects " PDER : Plan-Do-Evaluate-Communicate
Penerapan Pembelajaran berbasis proyek di Indonesia masih sangat jarang, sekolah masih terpaku dengan pendekatan belajar konvensional yang berdasarkan subyek mata pelajaran, tidak terintegrasi dengan keilmuan lainnya. Informasi yang cukup mendetail kami tampilkan dari Sekolah Partner yaitu Madrasah TechnoNatura yang telah menerapkan Pembelajaran berbasis proyek selama lebih dari sepuluh tahun, dengan runut mengkaitkan proses pada kelima jenis proyeknya dengan kecakapan abad 21 dan juga kepada standar kompetensi sekolah atau nasional yag diminta.
1. Scientific Project : Creative and Critical Thinking, Concordance work, Communication and Collaboration
Making Observation | Develop Plan |
Implement the Plan |
Analysis | Communicate the Results |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
2. Engineering Project : Creative and Critical Thinking, Concordance Work, Communication and Collaboration
Problem Definition | Ideas |
Production and Test |
Design Review | Communicate the Results |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
3. Social Project : Creative and Critical Thinking, Concordance work, Communication and Collaboration
Making Social Observation | Develop Plan |
Implement the Plan |
Analysis | Communicate the Results |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
4. Entrepreneurship Project : Creative and Critical Thinking, Concordance work, Communication and Collaboration
Setting The Business Scope | Business Plan |
Implement the Plan |
Business Review | Communicate the Results |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
5. Art and Design Project : Creative and Critical Thinking, Concordance work, Coomunication and Collaboration
Art Task | Pre Production |
Production and Post Pro |
Design Review | Communicate the Results |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |